SMA Negeri 5 Medan

 tanggal 28 Juni 2008 Jul 3, '08 2:13 PM
for everyone

Slideshow

Gua menyempatkan diri ke almamater SMA dalam rangkaian kunjungan singkat ke Medan. Hari sabtu pagi tanggal 28 Juni 2008. Gua kira pembagian rapor hari itu, tenyata dilakukan sehari sebelumnya. Anak-anak yang bermain basket langsung gua liat. Emang, Basket termasuk kegiatan olahraga favorit di sekolah. Gua liat disana-sini banyak perubahan. Gua lalu keliling-keliling sekalian moto-moto.

Ingatan gua langsung terngiang pada masa-masa indah mengenakan putih-abu abu dahulu. Segala suka duka tercurahkan disini. Terutama kalo teringat mendiang Aisyah dan teman-teman yang dahulu bersama-sama disini. Gua dulu pas kelas 3 IPS, sebelumnya, IPS dikenal kumpulan murid badung yang parah. Tapi, di tahun gua, image itu perlahan berhasil dirubah. Gua bangga banget kala itu.

Lalu ketemu Pak Lek Anto dan Istri di kantin. Selain melepas kangen, gua dapat info bahwa sekolah ini sekarang peringkat 1 se-Sumatera Utara..wah sebagai alumni bangga donk...Gua kemudian melanjutkan perjalanan gua di sekolah ini. Rencananya gua juga bakal upload foto-foto ini ke forum alumni.

Meski bangunan SMA Negeri 5 Medan tak semegah sekolah negeri top lainnya, namun gua sangat bangga menjadi bagian dari alumninya. Berada di antara rekan-rekan sejawat dengan pribadi yang spesial. Mereka adalah orang-orang yang luar biasa. Semoga kita semua bisa menggapai apa yang kita harapkan. Tetaplah berjuang teman-teman!


Papan Nama


PApan BEsi
2 Comments

Gerbang Siswa
5 Comments

Lapangan Basket


Papan Rim


Labor


Bak Air


Bangunan tingkat
2 Comments

WC Cowok
3 Comments

Lapangan futsal


lorong


Pemandangan dari barat


lonceng
1 Comment

Ruang BP


Kepsek


Pintu Gerbang Utama


Perpustakaan


Lorong lagi


Musholla Putri


MUsholla Putra


Kantin Pak Lek


Jajanan kantin


Meja makan


Musholla ikhwan


Dari Dalam Musholla Ikhwan


Musholla Akhwat
3 Comments

Mading akhwat


Dari tangga perpus


Anak PMR


Kantin belakang


Labor bahasa


Labor samping.


Parkiran motor guru..


Dari parkiran guru


Ruang BP
2 Comments

Pengumuman siswa baru


Kolam


Pos satpam


calon siswa baru

Para orangtua siswa SMA Negeri 5 Medan mengaku sangat keberatan dengan besaran uang sekolah yang dinilai sangat tinggi sebagaimana yang diterapkan pihak sekolah.


"Uang sekolahnya sangat besar bagi kami, sangat mencekik leher. Rasanya kami tidak sanggup membayarnya karena ekonomi sekarang ini sangat susah, apalagi jika kami punya dua-tiga anak yang sedang bersekolah," ujar salah seorang orangtua siswa SMAN 5 Medan yang menolak disebutkan namanya, di Medan, Senin (27/11).


Orangtua siswa yang mengaku tinggal di Jalan Garu I Medan itu mengungkapkan uang sekolah di SMAN itu mencapai Rp80 ribu untuk kelas satu, Rp70 ribu untuk kelas dua dan Rp60 ribu untuk kelas tiga.


"Uang sekolah sebesar itu sangat memberatkan kami. Saat ini hidup serba sulit, mestinya biaya pendidikan dimurahkan karena ada subsidi dari pemerintah," tambahnya.


Ia mengakui besaran uang sekolah itu ditetapkan melalui rapat para orangtua murid dengan komite sekolah dan kepala sekolah. Hanya saja, menurut dia, ketika rapat itu digelar banyak orangtua murid yang tidak hadir.


Ditambahkan, dalam rapat itu diputuskan uang sekolah sebesar Rp50 ribu/anak/bulan, sementara sisanya merupakan uang insidental. "Saya kira untuk SMAN 5 uang sekolah sebesar itu terlalu mahal," katanya.


Menanggapi keluhan orangtua siswa itu, Anggota Komisi B DPRD Medan H. Djusmar Efendi mengaku sependapat jika uang sekolah plus uang insidental itu terlalu besar.


"Bila dirata-ratakan Rp70 ribu saja dan SMA itu punya 1.000 murid berarti uang masuk Rp70 juta perbulan. Uang sebesar itu akan digunakan untuk apa. Jika penggunaannya tak jelas lebih baik dana-dana itu dihapuskan saja," ujar Djusmar.


Ia juga menilai komite sekolah saat ini terkesan tidak berpihak kepada orangtua murid. "Ada kesan komite sekolah `bersepakat` dengan pihak sekolah untuk memberatkan orangtua murid. Banyak komite sekolah yang gak benar lagi," katanya.


Karenanya ia berharap penetapan besaran uang sekolah itu ditinjau ulang. "Kita minta ditinjau ulang. Kita juga akan datangi sekolah itu guna mengetahui kejelasan soal ini," ujarnya.

dikutip dari  : http://berita.kapanlagi.com/pernik/uang-sekolah-di-sman-5-medan-mencekik-leher-hi2vxs8.html

MEDAN (Berita): SMAN 5 Medan tetap akan mengutamakan kejujuran dan kualitas kelulusan, bukan sekedar mengejar kuantitas kelulusan. “Kami tidak akan mentolerir setiap bentuk kecurangan yang dilakukan oleh siswa,” kata Kepala Sekolah SMAN 5 Medan Drs Salmi Effendi MPd di sekolah itu, Jalan Pelopor Medan.

Dia berbicara didampingi Wakasek I Bidang Akademik Drs M Nainggolan, anggota Dewan Pendidikan Sumut H Edy Hanafi SH dan pengawas ujian dari TPI Dewi Endriyani menjelaskan hal itu kepada Berita, kemarin.

Sebelum UN ini dilaksanakan, kata Salmi Effendi, para peserta ujian sudah dibekali dengan pengetahuan dan ilmu yang diperolehnya selama tiga tahun di sekolah.

“Jadi tak perlu ada keraguan kalau sampai siswa tak lulus masih mendapat kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan,” ujarnya. Pada hari ketiga pelaksanaan ujian nasional (UN) di SMAN 5 Medan tidak ditemukan adanya kebocoran naskah soal maupun kunci lembar jawaban yang sebelumnya ditemukan di beberapa sekolah di Medan.

Pada kesempatan itu pula, Kepala Balitbang Depdiknas Mansyur Ramli dan Koordinator Tim Pemantau Independen (TPI) dari perguruan tinggi Prof Dr Syawal Gultom MPd yang juga Rektor Unimed melakukan kunjungan ke sekolah tersebut.

Sebanyak 386 orang peserta UN dengan perincian 306 orang program IPA dan 80 orang program IPS serta satu sekolah SMA Swasta Exlesia Jl Menteng 7 yang bergabung ke sub rayon dengan peserta berjumlah 5 orang 1 diantaranya berhalangan hadir di hari ketiga ujian dengan mata pelajaran matematika situasi berlangsung lancar, aman dan kondusif.

“Kita sudah mengimbau kepada para siswa peserta UN di SMAN 5 ini agar tidak mempercayai praktek percaloan yang dilakukan oknum tertentu yang dengan mudah memperjualbelikan naskah soal dan kunci jawaban ujian seperti yang terjadi di SMAN 2 Medan kemarin,” tambahnya.

Anggota Dewan Pendidikan Sumut H Edy Hanafi SH yang juga berprofesi sebagai advokat menambahkan, sebenarnya tidak ada temuan kebocoran soal yang ada hanya praktek penipuan yang dilakukan oknum tertentu dengan mengambil kesempatan kepada siswa peserta ujian karena kunci jawaban UN berada di Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Pusat.

Hal senada juga diungkapkan pengawas ujian dari TPI perguruan tinggi Dewi Endriyani (dosen Unimed) yang ditempatkan di SMAN 5 bahwa UN dalam pengawasan ketat dan peserta tidak diperkenankan melakukan berbagai bentuk kecurangan seperti penggunaan pesan singkat melalui SMS via HP dan sebagainya.

Seluruh naskah soal dan lembar jawaban komputer (LJK) yang sudah selesai dikerjakan peserta ujian selanjutnya disegel dalam amplop tertutup disertai berita acara yang disaksikan aparat kepolisian, panitia ujian untuk seterusnya berkas LJK itu dibawa ke Dinas Pendidikan Kota Medan untuk proses pemindaian (scanning) di Panitia Provinsi.(aje)

dikutip dari : http://beritasore.com/2010/03/25/sman-5-medan-utamakan-kualitas-kelulusan-un/