MEDAN (Berita): SMAN 5 Medan tetap akan mengutamakan kejujuran dan kualitas kelulusan, bukan sekedar mengejar kuantitas kelulusan. “Kami tidak akan mentolerir setiap bentuk kecurangan yang dilakukan oleh siswa,” kata Kepala Sekolah SMAN 5 Medan Drs Salmi Effendi MPd di sekolah itu, Jalan Pelopor Medan.

Dia berbicara didampingi Wakasek I Bidang Akademik Drs M Nainggolan, anggota Dewan Pendidikan Sumut H Edy Hanafi SH dan pengawas ujian dari TPI Dewi Endriyani menjelaskan hal itu kepada Berita, kemarin.

Sebelum UN ini dilaksanakan, kata Salmi Effendi, para peserta ujian sudah dibekali dengan pengetahuan dan ilmu yang diperolehnya selama tiga tahun di sekolah.

“Jadi tak perlu ada keraguan kalau sampai siswa tak lulus masih mendapat kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan,” ujarnya. Pada hari ketiga pelaksanaan ujian nasional (UN) di SMAN 5 Medan tidak ditemukan adanya kebocoran naskah soal maupun kunci lembar jawaban yang sebelumnya ditemukan di beberapa sekolah di Medan.

Pada kesempatan itu pula, Kepala Balitbang Depdiknas Mansyur Ramli dan Koordinator Tim Pemantau Independen (TPI) dari perguruan tinggi Prof Dr Syawal Gultom MPd yang juga Rektor Unimed melakukan kunjungan ke sekolah tersebut.

Sebanyak 386 orang peserta UN dengan perincian 306 orang program IPA dan 80 orang program IPS serta satu sekolah SMA Swasta Exlesia Jl Menteng 7 yang bergabung ke sub rayon dengan peserta berjumlah 5 orang 1 diantaranya berhalangan hadir di hari ketiga ujian dengan mata pelajaran matematika situasi berlangsung lancar, aman dan kondusif.

“Kita sudah mengimbau kepada para siswa peserta UN di SMAN 5 ini agar tidak mempercayai praktek percaloan yang dilakukan oknum tertentu yang dengan mudah memperjualbelikan naskah soal dan kunci jawaban ujian seperti yang terjadi di SMAN 2 Medan kemarin,” tambahnya.

Anggota Dewan Pendidikan Sumut H Edy Hanafi SH yang juga berprofesi sebagai advokat menambahkan, sebenarnya tidak ada temuan kebocoran soal yang ada hanya praktek penipuan yang dilakukan oknum tertentu dengan mengambil kesempatan kepada siswa peserta ujian karena kunci jawaban UN berada di Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Pusat.

Hal senada juga diungkapkan pengawas ujian dari TPI perguruan tinggi Dewi Endriyani (dosen Unimed) yang ditempatkan di SMAN 5 bahwa UN dalam pengawasan ketat dan peserta tidak diperkenankan melakukan berbagai bentuk kecurangan seperti penggunaan pesan singkat melalui SMS via HP dan sebagainya.

Seluruh naskah soal dan lembar jawaban komputer (LJK) yang sudah selesai dikerjakan peserta ujian selanjutnya disegel dalam amplop tertutup disertai berita acara yang disaksikan aparat kepolisian, panitia ujian untuk seterusnya berkas LJK itu dibawa ke Dinas Pendidikan Kota Medan untuk proses pemindaian (scanning) di Panitia Provinsi.(aje)

dikutip dari : http://beritasore.com/2010/03/25/sman-5-medan-utamakan-kualitas-kelulusan-un/

0 komentar: